ANALISIS EFEKTIVITAS LABEL FILM INDIKATOR DARI BUNGA KEMBANG SEPATU DAN LENGKUAS MERAH SEBAGAI INDIKATOR KESEGARAN DAGING AYAM

Daging ayam adalah bahan makanan yang mudah membusuk dan memiliki umur simpan yang singkat. Untuk memperpanjang umur simpan daging ayam, pengemasan yang tepat diperlukan. Namun, konsumen sering kali sulit menilai kesegaran daging ayam. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan kemasan pintar yang dilengkapi dengan label indikator berbasis warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemasan pintar dengan menggunakan indikator warna alami dari ekstrak bunga kembang sepatu. Bunga kembang sepatu dipilih karena kandungan antosianinnya yang tinggi dan kemudahannya untuk didapat. Penelitian dilakukan dengan mengekstrak bunga kembang sepatu pada konsentrasi 14%, 16%, dan 18%, yang dicampur dengan bahan lain seperti lengkuas merah (1%), gliserol (4 ml), pati ganyong 6% dan 8%, dan dilarutkan dengan 100 ml aquades. Label indikator kemudian diterapkan pada fillet daging ayam dan disimpan pada suhu chiller dan suhu ruang, dengan ukuran label 2 x 2 cm. Parameter yang diuji meliputi perubahan warna, pH, penurunan berat, dan penilaian organoleptik setiap 3 jam selama 12 jam pada suhu ruang dan setiap 2 hari selama 8 hari pada suhu chiller. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film indikator dengan variasi konsentrasi ekstrak bunga kembang sepatu efektif sebagai label indikator pada kemasan daging ayam karena mampu menunjukkan perubahan warna. Penurunan berat daging ayam meningkat seiring dengan lamanya penyimpanan. Nilai pH cenderung meningkat pada kedua kondisi penyimpanan, dan penilaian organoleptik menunjukkan bahwa daging ayam yang disimpan pada suhu chiller masih disukai hingga hari ke-4, sedangkan pada suhu ruang hanya bertahan hingga jam ke-6.