PENGAPLIKASIAN PEPPERMINT OIL DALAM MENINGKATKAN KARAKTERISTIK BIOPLASTIK BERBASIS PEKTIN APEL DENGAN PENAMBAHAN PATI PORANG, KITOSAN, DAN GLISEROL

Dalam kehidupan sehari-hari, plastik merupakan bahan yang ada hampir di setiap kebutuhan. Permasalahan yang ditimbulkan dari limbah plastik ini adalah tidak dapat dan sulit terurai di lingkungan alhasil banyak fenomena penumpukan sampah. Salah satu cara untuk menggantikan plastik tradisional yaitu diganti dengan menggunakan bioplastik. Bioplastik dapat terurai secara alami seiring berjalannya waktu. Pada penelitian ini, bahan utama pembuatan bioplastik terdiri dari pektin apel (konsentrasi apel 1.5 gr), dan plasticizer gliserol (konsentrasi 2 ml). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan tambahan diantaranya pati porang (konsentrasi P1(1 gr), P2 (2 gr), dan P3 (3 gr)), kitosan (konsentrasi K0 (0 ml), K1 (1 ml), dan K2 (2 ml)), dan peppermint oil (konsentrasi M0 (0 ml), M1 (0.5 ml), dan M2 (1 ml)) terhadap karakteristik bioplastik pektin apel. Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi literatur dan eksperimen rancangan acak lengkap. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengujian fisik (uji WVTR, uji daya serap (swelling), uji kadar air), pengujian mekanik (uji ketebalan, uji kuat tarik, uji elongasi, uji elastisitas (modulus young), pengujian kimia (uji kelarutan (solubility) dan uji biodegradasi), dan pengujian optik (uji transparansi dan uji warna L a* b*). Hasil penelitian diolah dengan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS versi 27 dengan metode threeway Analysis of Variant (ANOVA). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, variasi bahan pembuatan bioplastik pektin apel yang paling berpengaruh terhadap karakteristik bioplastik adalah pati porang. Konsentrasi optimal pati porang yaitu 1 gr dengan nilai ketebalan 0.285 mm, uji kuat tarik 0.78 Mpa, uji elongasi 45.74%, uji elastisitas (modulus young) 2.776 Mpa, uji transparansi 63.47%, uji daya serap 143%, uji kadar air 17.50%, uji kelarutan (solubility) 20.67%, uji biodegradasi 43%, uji WVTR 10.19 g.m-2, dan uji warna L a* b* yang menghasilkan kecenderung warna merah dan biru.