STUDI EKSPERIMENTAL SAMBUNGAN LAS PADA BALOK BETON PRACETAK

Meningkatnya kebutuhan bangunan bertingkat di perkotaan mendorong timbulnya kebutuhan akan suatu rancangan struktur yang ekonomis dan dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien tanpa mengurangi kekakuan antar komponen struktur bangunan. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi untuk mempercepat di bidang konstruksi, salah satunya dengan cara penggunaan beton pracetak dengan sambungan las. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang metode sambungan kering balok beton pracetak yang mudah dilaksanakan, serta memiliki kemampuan tinggi terhadap beban lentur. Berdasarkan hasil pengujian, balok konvensional memiliki lendutan 11,98 mm dengan beban maksimum yang diterimanya sebesar 11,3 ton sedangkan lendutan pada balok pracetak adalah 8,64 mm dengan beban maksimum 13,8 ton. Balok pracetak memenuhi kemampuan perencanaan dan kinerja dari sambungan las dibandingkan balok konvensional. Balok pracetak memiliki kuat lentur 0,22 MPa sedangkan balok konvensional 5,91 MPa. Balok konvensional lebih lentur daripada balok pracetak dapat disimpulkan balok konvensional andal dalam menahan beban serta memenuhi perencanaan jika terjadi keruntuhan, jenisnya adalah under reinforced sedangkan balok pracetak bersifat getas.