PENGARUH FAKTOR KUAT LEBIH BAJA HASIL PENGUJIAN TERHADAP PERILAKU STRUKTUR

Perencanaan struktur bangunan baja tahan gempa berdasarkan SNI 7860:2020 mensyaratkan kuat perlu elemen struktur harus ditentukan berdasarkan tegangan leleh terekspektasi, Ry.Fy dan tegangan tarik terekspektasi, Rt.Fu. Namun, nilai kuat lebih Ry dan Rt yang terdapat pada SNI 7860:2020 belum berdasarkan pengujian produk baja di Indonesia dan masih mengikuti ketentuan pada AISC 341-16. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data hasil uji tarik baja untuk mendapatkan nilai kuat lebih kemudian melakukan pemodelan gedung rangka baja dengan menggunakan kuat lebih baja ketentuan SNI 7860:2020 dan berdasarkan hasil uji kuat tarik untuk mengetahui perbedaan perilaku struktur. Berdasarkan hasil pengujian kuat tarik, baja IWF 300x150x6,5x9 memiliki nilai kuat lebih leleh (Ry) sebesar 1,78, lebih besar dibandingkan dengan ketentuan SNI yaitu 1,5 dengan selisih 18,45% dan nilai kuat lebih tarik (Rt) sebesar 1,35, lebih besar dibandingkan dengan ketentuan SNI yaitu 1,2 dengan selisih 12,84%. Berdasarkan analisis pushover, nilai simpangan saat terjadinya pelelehan awal struktur A1 (Ry = 1,5) arah sumbu x sebesar 79,352 mm lebih kecil dibandingkan dengan struktur B1 (Ry = 1,78) sebesar 94,01 mm. Hal tersebut menunjukkan proses pembentukan sendi plastis pada struktur A1 lebih awal dibandingkan struktur B1 sehingga mekanisme keruntuhan Strong Column-Weak Beam pada struktur A1 lebih mudah tercapai dibandingkan struktur B1.