Analisis Tingkat Kebisingan Aktivitas Proyek Rusun PIK Pulogadung Tahap II terhadap Kenyamanan Masyarakat Sekitar (Studi Kasus Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur)

Kebutuhan warga akan rumah layak huni, mendorong pemerintah untuk membangun Rumah Layak Huni (RLH) untuk mengatasi kepadatan penduduk di DKI Jakarta. Dalam proses pembangunannya, benturan antara alat kerja, pekerjaan bekisting, pengecoran, lalu lintas konstruksi serta penggunaan alat-alat berat pada kegiatan konstruksi berpotensi menimbulkan kebisingan bagi kawasan permukiman yang berada dekat dengan proyek tersebut. Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat kebisingan terhadap kenyamanan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pengukuran kebisingan dan kuesioner kepada masyarakat sekitar. Peraturan yang digunakan mengacu kepada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001 dan metode pengukuran disesuaikan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996. Sebagian besar hasil pengukuran kebisingan melebihi nilai baku mutu kebisingan dan lokasi yang terdampak berjarak hingga ±50 meter dari batas pagar proyek. Pada hari kerja lokasi yang berjarak 5 meter tingkat kebisingannya mencapai 68,45 dB(A) dan lokasi berjarak ± 135 meter tingkat kebisingannya mencapai 55,69 dB(A). Sedangkan, hasil analisis regresi diperoleh t hitung sebesar 2,314 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2,024 dan nilai signifikansi sebesar 0,026 lebih kecil dibandingkan α sebesar 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa kebisingan yang ditimbulkan oleh Proyek Rusun PIK Pulogadung Tahap II berpengaruh signifikan terhadap kenyamanan.