ANALISIS STRATEGI BISNIS DAN PELAYANAN PRIMA DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PADA PT MEGAPOLITAN GLOBAL PRIMA

ABIRTHA. Analisis Strategi Bisnis dan Pelayanan Prima dalam Meningkatkan Daya Saing Perusahaan pada PT Megapolitan Global Prima. Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta. 2023.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis dan pelayanan prima dari PT Megapolitan Global Prima yang hasilnya digunakan sebagai dasar dalam perumusan alternatif strategi baru dan pengukuran tingkat daya saing perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, serta dokumentasi. Dalam mengupayakan peningkatan daya saing perusahaan, diperlukan analisis lingkungan internal dan eksternal dengan menggunakan teori Five’s Forces Model dan SWOT sebagai dasar dalam menentukan perumusan alternatif strategi bisnis. Selain itu, diperlukan juga analisis strategi pelayanan prima sebagai dasar rumusan pengembangan strategi pelayanan prima. Hasil dari seluruh analisis dirumuskan ke dalam matriks SWOT yang digunakan sebagai alat untuk merumuskan alternatif strategi bisnis. Hasil analisa dari matriks SWOT yaitu perusahaan perlu memperkuat strategi SO (Kekuatan-Peluang) dan memanfaatkan strategi WO (Kelemahan-Peluang) untuk membantu pengembangan dan peningkatan kinerja serta pelayanan prima perusahaan. Untuk itu, PT Megapolitan Global Prima dapat menggunakan strategi intensif sebagai strategi yang dilakukan secara terus-menerus dengan menerapkan strategi penetrasi dan pengembangan pasar sebagai alternatif strategi bisnis yang baru. Alternatif strategi bisnis yang baru perlu dianalisis untuk mengetahui tingkat kemampuan daya saing dengan diukur menggunakan indikator daya saing yaitu tingkat pemenuhan permintaan pasar, pendapatan, kemampuan kompetitif, harga, kualitas produk, dan fleksibilitas. Maka menghasilkan kesimpulan bahwa, PT Megapolitan Global Prima memiliki tingkat daya saing menengah dan alternatif strategi yang baru diharapkan akan membantu perusahaan untuk meningkatkan daya saing perusahaan hingga 40%.