PENGARUH PENGGUNAAN POLIMER TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DASAR PADA TIMBUNAN BADAN JALAN

Saat kondisi pandemi masih terjadi, pemerintah tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur
jalan tol, termasuk Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat. Lokasi
pembangunan menghadapi tantangan curah hujan tinggi, tanah lempung, dan potensi longsor di
daerah rawa. Solusinya adalah menambah polimer pada tanah untuk meningkatkan daya dukung
dan kuat tekan. Uji coba dilakukan dengan menguji karakteristik tanah, mengukur nilai CBR dan
kuat tekan tanah asli. Dengan demikian, tujuan dari pengujian ini adalah untuk membuktikan
apakah penambahan polimer dapat meningkatkan daya dukung tanah, khususnya dalam konteks
pembangunan jalan tol di daerah dengan tantangan lingkungan tertentu. Uji coba ini akan
membantu memastikan keberhasilan pembangunan jalan tol yang sesuai dengan kondisi tanah
setempat. Pada tahap awal analisis, tanah asli (Sampel A) memiliki CBR sebesar 2,9%, yang tidak
memenuhi standar minimum CBR 6% untuk mengukur daya dukung tanah. Nilai kepadatan
maksimum adalah 1,162 dan OMC (Optimum Moisture Content) adalah 41,51%. Setelah
penambahan polimer pada tiga sampel uji, yaitu Sampel B (0,2% polimer), Sampel C (0,6% polimer),
dan Sampel D (1,0% polimer), terjadi peningkatan pada berat volume kering, kadar air optimum,
dan nilai CBR. Sampel B memiliki peningkatan MDD sebesar 1.183, OMC sebesar 41,90, dan CBR
sebesar 4,30%. Sampel C menunjukkan peningkatan MDD sebesar 1.218, OMC sebesar 42,18, dan
CBR sebesar 5,90%. Hasil paling baik tercapai pada Sampel D, dengan kenaikan MDD mencapai
1.247, OMC sebesar 42,46, dan CBR sebesar 7,10%. Hanya Sampel D yang memenuhi spesifikasi
umum CBR minimal 6% untuk tanah campuran polimer, dengan nilai CBR 7,1% pada persentase
polimer 1,0%.