PENGARUH SUBSTITUSI FLY ASH PADA KUALITAS SELF-COMPACTING CONCRETE

Seiring dengan berkembangnya teknologi konstruksi di Indonesia, kebutuhan akan beton yang berkualitas terus meningkat. Salah satu teknologi beton yang sedang berkembang adalah Self-Compacting Concrete. Metode ini merupakan metode modern yang membuat beton dapat mengalir sendiri dan mengisi bekisting tanpa bantuan alat pemadat. Perbedaan beton SCC dengan beton normal juga terdapat pada penggunaan admixture dan penggunaan semen yang lebih banyak. Sebagai solusi untuk mengurangi penggunaan semen, dalam penelitian ini akan digunakan fly ash sebagai substitusi semen yang berasal dari limbah PLTU Suralaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash yang digunakan sebagai bahan substitusi semen terhadap kualitas beton SCC. Penelitian ini menggunakan benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan 30 cm sesuai SNI 03-2834-2002 dengan waktu pengujian pada beton umur 14 dan 28 hari. Campuran mix design yaitu rasio fly ash:semen, 10:90, 15:85, 20:80, serta menggunakan penambahan zat additive yaitu superplasticizer (Tipe F) sebesar 1,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa workability dipengaruhi oleh penambahan kadar fly ash pada campuran beton. Besarnya penambahan fly ash tidak berpengaruh signifikan pada kuat tekan umur 28 hari, tetapi berpengaruh pada hasil slump-flow T50, kuat tekan umur 14 hari, dan kuat tarik belah. Kuat tekan paling tinggi dihasilkan dari penambahan fly ash sebanyak 15%. Untuk kuat tarik belah dan modulus elastisitas, nilai optimum terdapat pada variasi fly ash sebesar 20%.
Kata kunci: beton SCC, fly ash, kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas.