Penggunaan Steel Slag Sebagai Subtitusi Sebagian Agregat Kasar Asphalt Concrete-Binder Course

Perkembangan pembangunan jalan di Indonesia sudah maju sedemikian pesatnya seiring
dengan bertambahnya volume lalulintas terutama di kota-kota besar akibat dari mobilitas
penduduk yang semakin kompleks. Salah satu bentuk lapis perkerasan yang sudah umum
digunakan adalah lapis beton aspal. penelitian ini digunakan agregat kasar berupa limbah baja
(steel slag) sebagai pengganti sebagian batu pecah pada beton aspal. Melakukan pengujian
untuk memperoleh hasil yang diinginkan dengan alat yang bernama Marshall Test. Setelah
didapatkan kadar aspal optimum maka dilakukan pembuatan benda uji dengan durasi
perendaman 24 jam. Kemudian dilakukan uji marshall dengan kondisi standar (2x75
tumbukan) untuk menentukan VIM, VMA, VFA, stabilitas, kelelehan dan hasil bagi Marshall.
Pengujian Marshall kedua ini untuk menguji beton aspal pen 60/70 dengan meggunakan
agregat kasar steel slag variasi 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap berat campuran dan kadar
aspal optimum sebesar 5,48% untuk setiap variasi. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan
kadar steel slag optimum sebesar 30% dengan nilai Stabilitas 1255,52 kg Flow 3,335 mm
VMA 14,376% VIM 4,305% VFA 70,08% dan Marshall Quotient (MQ) 388,68 kg/mm.
campuran ini dapat digunakan untuk lapis permukaan lalu lintas berat