ANALISIS DINDING PENAHAN TANAH DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Selatan Paket 3 STA 51+750)

Pada pembangunan proyek jalan tol, sering ditemukan timbunan yang tinggi untuk mendapatkan trase jalan yang aman. Namun, timbunan yang tinggi mengakibatkan beban yang diterima semakin besar. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kestabilan tanah sehingga dapat menyebabkan tanah longsor. Pada lokasi yang ditinjau yakni Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Selatan STA 51+750 memiliki timbunan yang tinggi sebesar 9,12 m sehingga rentan terjadi longsor, maka akan dilakukan analisis kestabilan lereng dan direncanakan perkuatannya. Analisis ini dengan mencari nilai faktor keamanan dengan metode bishop dan dengan beban gempa menggunakan pendekatan pseudostatic, serta menghitung perencanaan perkuatan menggunakan geotekstil yang dibutuhkan untuk lereng. Hasil analisis stabilitas lereng tanpa beban gempa didapatkan faktor keamanan sebesar 1,82 dan dengan beban gempa (kh) sebesar 0,25 didapat faktor keamanan 1,06. Hasil lereng kondisi tanah asli tanpa beban gempa stabil dan dengan beban gempa kondisi lereng labil dengan memperhatikan syarat nilai FK ≥ 1,25 (Bowles,1993) dan FK ≥ 1,10 jika gempa (SNI 8460:2017). Untuk meningkatkan kestabilan lereng dilakukan perkuatan dengan menambahkan geotekstil. Menggunakan Geotekstil woven (Polypropylene) C, kuat tarik sebesar 36,1 kN/m dibagi 2 zona, hasil perhitungan sebanyak 36 lapis yang dibutuhkan, jarak antar lapisan 0,3 m, dan 0,2 m, dengan panjang efektif 2 m yang dapat memberikan perkuatan pada lereng ini.
Kata Kunci: Bishop; Geotekstil; Faktor Keamanan; Kelongsoran