ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI PSAK 71 PADA MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DI INDUSTRI PEMBIAYAAN KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 tentang Instrumen Keuangan mengamandemen sebagian besar pernyataan di PSAK 55. Pemberlakuan efektif standar tersebut, yaitu tahun 2020, terjadi bersamaan dengan adanya pandemi covid 19 di Indonesia. Salah satu perubahan paling signifikan dari PSAK 71 terkait dengan metode pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi PSAK 71 pada masa pandemi covid 19 terhadap CKPN dan kinerja keuangan perusahaan di industri pembiayaan konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif deskriptif dengan objek penelitian berupa laporan keuangan publikasi perusahaan pembiayaan konsumen. Sampel penelitian berjumlah delapan dari tiga puluh populasi perusahaan dengan teknik pengambilan sampel berupa nonprobability sampling, yaitu purposive sampling. Kinerja keuangan diukur menggunakan analisis rasio keuangan, yaitu likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan atas implementasi PSAK 71 terhadap CKPN dengan rata-rata kenaikan mencapai 71,11 persen pada tahun 2020. Dari sisi kinerja keuangan, di periode yang sama, perusahaan pembiayaan konsumen cenderung mengalami penurunan kinerja keuangan. Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut di antaranya adalah penurunan laba bersih akibat menurunnya pendapatan operasional dan meningkatnya beban operasional. Sementara itu, pada periode kedua penerapan PSAK 71 (tahun 2021), terjadi penurunan CKPN dengan rata rata sebesar 5,33 persen dan peningkatan pada kinerja keuangan perusahaan.

Kata kunci: PSAK 71, CKPN, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Industri Pembiayaan Konsumen.