KINERJA BANGUNAN TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN DAN TANPA ELEMEN TANGGA PADA PEMODELAN STRUKTUR

Kondisi geografis, daerah-daerah di Indonesia memiliki intensitas gempa yang cukup tinggi. Hal ini mendorong perencana bangunan untuk lebih hati hati dalam merencanakan bangunan tahan gempa. Namun, seringkali dalam proses analisis struktur, tidak masuk pada pemodelan struktur utama bangunan. Sedangkan dengan diintegrasikannya tangga pada struktur bangunan, struktur bangunan tersebut akan lebih kuat dalam menahan gaya-gaya gempa. Tujuan penelitian ini ialah membandingkan kinerja, pola kegagalan, serta level kinerja struktur bangunan tahan gempa dengan dan tanpa tangga pada pemodelan struktur. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kinerja struktur atau performance-based design dan menggunakan analisis pushover. Penelitian ini menghasilkan nilai joint displacement terbesar adalah struktur bangunan tahan gempa tanpa tangga pada pemodelan struktur sebesar 43,584 mm untuk arah x dan 15,991 untuk arah y. Nilai drift ratio terbesar adalah struktur bangunan tahan gempa 0,01522 untuk arah x dan 0,01539 untuk arah y, sedangkan untuk struktur bangunan dengan tangga pada pemodelan struktur sebesar 0,01328 untuk arah x dan 0,01361 untuk arah y. Sehingga didapat level kinerja struktur berdasasrkan ATC-40 untuk kedua pemodelan struktur adalah damage control. Serta pola kegagalan yang menyatakan bahwa struktur bangunan tahan gempa tanpa tangga pada pemodelan struktur lebih cepat terjadi keruntuhan dibanding struktur bangunan tahan gempa dengan tangga pada pemodelan struktur utama.