ANALISIS TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE AASHTO DAN MDP 2017 PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SERANG - PANIMBANG SEKSI 2

Dalam upaya mengurai kemacetan, pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur jalan tol. Selain mengurai kemacetan, jalan tol dapat membantu pertumbahan ekonomi daerah tertinggal dengan mempermudah akses jual beli. Melihat beban kendaran yang akan melintas, perlu dipilih jenis perkerasan untuk memastikan keberlanjutan, ketahanan, dan efisiensi jalan tol. Pada proyek jalan tol serang-panimbang seksi 2 menggunakan jenis perkerasan kaku sebagai lapis permukaan jalan tol dan telah didesain menggunakan metode MDP 2017 menghasilkan tebal perkerasan beton 30 cm. Tujuan tugas akhir ini untuk melakukan desain ulang menggunakan metode AASHTO 1993 serta biaya efektif dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data melalui data lapangan dan studi literatur. Hasil analisis perhitungan didapatkan untuk tebal perkerasan kaku dengan metode AASHTO 1993 sebesar 33 cm dan metode MDP 2017 sebesar 31 cm, sehingga memiliki perbedaan penerapan pada proyek. Hasil perhitungan biaya efektif pekerjaan perkerasan kaku dengan menggunakan metode manual dan concrete paver seimbang pada harga Rp 7,453,063,156.17, jika dilaksanakan secara manual menghasilkan panjang maksimal 5,192 m dan menggunakan cocnrete paver menghasilkan panjang pekerjaan minimal 4,808 m.

Kata kunci : AASHTO 1993, Biaya Pelaksanaan Perkerasan Kaku, MDP 2017