ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK) PADA PEKERJAAN PEMBESIAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Apartemen B Residence Grogol)

Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Terdapat lima elemen penerapan SMKK yaitu Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi, Perencanaan Keselamatan Konstruksi, Dukungan Keselamatan Konstruksi, Operasi Keselamatan Konstruksi, dan Evaluasi Kinerja Penerapan SMKK. Menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 pasal 26 ayat (2), beberapa jenis pekerjaan dapat dikategorikan sebagai pekerjaan yang bersifat khusus. Salah satu pekerjaan proyek konstruksi yang masuk ke kategori pekerjaan khusus adalah pekerjaan pembesian. Pekerjaan pembesian adalah pekerjaan perakitan besi tulangan untuk mendukung kekuatan pada beton bangunan yang dirangkai dengan mengacu pada gambar kerja yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang sangat berpengaruh akan terlaksananya SMKK pada pekerjaan pembesian dan mengetahui implementasi SMKK pada pekerjaan pembesian. Penelitian dilaksanakan di Proyek Pembangunan Gedung Apartemen B Residence, Jakarta Barat. Penelitian berlangsung dari bulan April hingga Agustus 2023. Penelitian bersifat kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Hasil implementasi SMKK pada proyek diperoleh dengan cara wawancara dan studi dokumen. Hasil uji hipotesis simultan menunjukkan bahwa penerapan SMKK pada pekerjaan pembesian memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penanganann kecelakaan kerja di proyek. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial, diperoleh hasil bahwa elemen Kepemimpinan dan Partisipasi Tenaga Kerja dalam Keselamatan Konstruksi memiliki nilai koefisien regresi paling tinggi dan berpengaruh signifikan.