PENGEMBANGAN KEMASAN ASINAN BETAWI BERBASIS METODE KANSEI ENGINEERING

UMKM harus memiliki kualitas dan kemasan yang baik untuk meningkatkan minat beli. UMKM masih mengemas produk menggunakan kemasan yang sederhana, salah satunya UMKM Asinan Betawi Kamboja. Kemasan Asinan Betawi Kamboja masih menggunakan plastik PE polos yang hanya diikat. Berdasarkan hasil survei 85,7% responden menilai kemasan tersebut masih kurang sesuai seperti, kemasan mudah bocor, tidak praktis, dan kurang informatif. Maka dari permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemasan Asinan Betawi Kamboja berdasarkan persepsi konsumen. Metode yang digunakan adalah Kansei Engineering yang dapat menerjemahkan perasaan dan keinginan konsumen menjadi sebuah konsep dan elemen desain kemasan. Pengumpulan sampel dilakukan diawal penelitian yaitu sebnayak 40 sampel kemasan. Metode pendukung yang digunakan adalah K-Means Clustering untuk mengelompokan kata Kansei menjadi sebuah konsep desain, kemudian metode pendukung lainnya adalah Long Short Term Memory Neural Network yang digunakan untuk penentuan elemen kemasan pada setiap konsep yang akan digunakan dalam perancangan desain kemasan Asinan Betawi. Metode K-Means Clustering menghasilkan dua cluster, sehingga didapatkan dua konsep desain yaitu “elegan” dan “Unik”.Konsep dievaluasi oleh responden untuk mendapatkan elemen kemasan terbaik yang dihasilkan dari metode LSTM-NN. Berdasarkan 55,2% responden memilih konsep “Unik” yang terdiri dari elemen kemasan Tamper (X1.10), Jaggy Bowl (X2.9), Tidak Ada Fitur (X3.2), Rigid Plastik (X4.2), Sleeve Paper (X5.3), Ilustrasi (X6.1), Hijau (X7.5).