ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI SIX SIGMA TERHADAP PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK X DI PT XYZ

Produk cacat (defect) menjadi permasalahan pada sistem produksi di PT XYZ yang harus diselesaikan sehingga diperlukannya proses pengendalian kualitas untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Produk X merupakan produk yang dipesan secara berulang dan sering mengalami reject dari customer. Kualitas produk yang tidak sesuai spesifikasi akan menjadi waste dan perlu dilakukannya re-work. Pada periode produksi Juni 2022- Desember 2022 persentase defect produk X mencapai 4,14% yang mana melebihi batas standar defect perusahaan sebesar 2%. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis waste tertinggi pada proses produksi produk X menggunakan metode VSM, mengetahui jenis defect dominan beserta faktor penyebabnya, mebuat usulan perbaikan dengan metode FMEA. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan siklus DMAIC. Hasil penelitian menunjukkan jenis waste tertinggi ialah waste defect dengan persentase sebesar 23,98%. Jenis defect dominan yang terjadi pada produk X ialah defect color variation dengan persentase sebesar 30,66%, print to print missregister 21,17%, spot UV missregister 19,08%, dan hickies 12,31%. Hasil penerapan metode six sigma selama 6 bulan yaitu periode Januari-Juni 2023 menunujukkan terjadinya penuruan persentase defect dan DPMO menjadi 1,15% dan 1.919 dan peningkatan sigma level yang semula 3,96 menjadi 4,39. Faktor utama penyebab terjadinya defect dominan ialah faktor manusia, mesin, material, dan metode.