PEMBUATAN TINTA BERBAHAN ALAMI (BIOINK) DARI KITOSAN DAN PATI SAGU

Bioink merupakan tinta yang terbuat dari bahan alami (organik) yang dapat menjadi solusi untuk mengurangi limbah cair yang disebabkan oleh tinta cetak yang mengandung zat aditif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik bioink dengan komposisi aquades, kitosan, tween 80, gliserol, pati sagu, dan dyestuff. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen dan observasi dengan 4 tahap, yaitu persiapan alat dan bahan, pembuatan bioink, pengujian bioink, dan analisa hasil pengujian. Terdapat 3 pengujian yang dilakukan pada pengujian ini yaitu pengujian viskositas, pengujian L*a*b*, dan pengujian solid content. Hasil dari pengujian menunjukan sampel bioink yang diuji dengan suhu 30˚C memiliki nilai viskositas yang lebih tinggi dari viskositas suhu ruang (24 ˚C) dikarenakan adanya komposisi pati sagu. Dari 17 sampel yang ada, terdapat 4 sampel yang memenuhi syarat viskositas cetak rotogravure (14–16 detik) yaitu sampel 14–17 dengan nilai secara berturut-turut 13.69 detik, 14.49 detik, 14.71 detik, dan 14.97 detik. Pada pengujian L*a*b*, konsentrasi dyestuff mempengaruhi nilai L*a*b, semakin banyak konsentrasi dyestuff yang diberikan maka warna yang dihasilkan akan semakin pekat. Sementara suhu tidak mempengaruhi nilai L*a*b. Sedangkan pada pengujian solid content, bahan yang mempengaruhi adalah kitosan, pati sagu, dan dyestuff. Nilai solid content tertinggi didapat pada sampel 10 dengan persentase 76,03% dan komposisi kitosan 15 ml, tween 80 6 ml, gliserol 4 ml, pati sagu 5 gr, dan dyestuff 0,5 gr.

Kata kunci : Bioink, Dyestuff, Kitosan, Pati sagu, Suhu