PENERAPAN METODE KANSEI ENGINEERING, K-MEANS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGEMBANGAN KEMASAN REMPEYEK

UMKM Numany Peyek harus meningkatkan kualitas dari kemasan agar dapat bersaing dengan usaha peyek lainnya. Numany Peyek harus mengetahui kemasan seperti apa yang diinginkan oleh konsumen. Berdasarkan hasil survei, 96,8% responden menilai bahwa kemasan yang digunakan kurang tepat, seperti kemasan yang sulit didistribusikan karena produk mudah hancur dan kemasan yang terlalu sederhana dari segi fitur maupun desain. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangakan kemasan rempeyek berdasarkan preferensi konsumen. Kansei Engineering digunakan dalam pengembangan kemasan karena dapat menerjemahkan keinginan konsumen melalui emosinya, sehingga mendapatkan yang sesuai dengan keinginan konsumen. Terdapat metode pendukung lainnya, seperti Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF) yang digunakan membobotkan kata Kansei, K-Means digunakan untuk mengelompokkan kata Kansei sehingga didapatkan konsep, dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk mendapatkan elemen desain terpilih pada setiap konsep. Sampel dikumpulkan sebagai awalan dari penelitian, didapatkan 35 sampel. 44 kata Kansei didapatkan menggunakan TF-IDF dan dilakukan uji validasi sehingga mendapatkan 20 kata Kansei valid. Metode K-Means menghasilkan 2 cluster, sehingga didapatkan 2 konsep yaitu “modern” dan “praktis”. Kemudian konsep dievaluasi untuk mendapatkan elemen desain menggunakan JST. Konsep “modern” terpilih karena memiliki nilai presentase sebesar 52,5%, dengan elemen kemasan terdiri dari multilayers (X1.2), center seal (X2.7), sealer (X3.1), modern (X4.1), window only or and others (X5.2), ilustrasi (X6.2), dan hitam only or kombinasi (X7.2).