PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE, PANDEMI, DAN EXCHANGE RATES TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH INDUSTRI KOSMETIK

Harga saham merupakan aspek yang penting dalam berinvestasi dikarenakan harga saham merupakan cerminan kinerja emiten. Seorang investor jika ingin berinvestasi harus menganalisis terlebih dahulu baik secara teknikal maupun fundamental agar risiko yang diperoleh lebih rendah. Analisis fundamental melibatkan analisis rasio keuangan dan faktor makro ekonomi seperti yang akan dianalisis. Rasio keuangan yang dijadikan variabel adalah Debt to Equity Ratio dan Earning Per Share, sedangkan variabel makro ekonomi yang digunakan yaitu Pandemi dan Exchange Rates. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi data panel. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu saham syariah industri kosmetik yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode 2018 – 2022 dengan purposive sampling menghasilkan lima perusahaan yaitu PT Kino Indonesia (KINO), PT Martina Berto (MBTO), PT Mustika Ratu (MRAT), PT Mandom Indonesia (TCID), dan PT Unilever Indonesia (UNVR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, dan Exchange Rates tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan pandemi berpengaruh negatif sebesar 94,4% terhadap harga saham. Selanjutnya, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Pandemi, dan Exchange Rates berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai R-Square sebesar 96,6%.

Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Harga Saham, Pandemi Covid – 19, Exchange Rates.